Penerapan Prinsip Digital Citizenship dalam Kebijakan Publik : Studi Kasus Negara Berkembang
DOI:
https://doi.org/10.61132/paud.v2i2.372Keywords:
Developing Countries, Digital Citizenship, Digital Divide, Digital Literacy, e-GovernmentAbstract
The implementation of digital citizenship in public policy in developing countries still faces various challenges. Therefore, a comprehensive strategy is needed, including improving digital access, digital literacy education, and supportive regulations for active and responsible citizen engagement. This study provides insights for policymakers in designing more inclusive regulations to strengthen citizen participation in the digital era. In the research on the Application of Digital Citizenship Principles in Public Policy: Case Study of Developing Countries, the methods used refer to the approaches that have been used in the journals in the bibliography.
References
Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, Ashfiya Nur Atqiya, Aizzatul Ifada, Bagas Eka Syahputra, & Meylin Yunda Safira. (2024). Hak kewarganegaraan dan kebijakan pemerintah: Evaluasi peraturan perundang-undangan di Indonesia. Konsensus: Jurnal Ilmu Pertahanan, Hukum dan Ilmu Komunikasi, 1(6), 01–10.
Algazo, F. A., Ibrahim, S., & Yusoff, W. S. (2021). Digital governance emergence and importance. Journal of Information System and Technology Management, 6(24), 18–26.
Andika, R., & Suryadi, T. (2022). Inovasi dalam pelayanan publik: Studi kasus implementasi e-government. Jurnal Administrasi Publik, 10(2), 45–60.
Anggreani, M. D., Purnomo, E. P., & Kasiwi, A. N. (2020). Ruang publik virtual sebagai pintu komunikasi government to citizen (Studi kasus: Perbandingan media sosial Pemerintah Kota Yogyakarta dan Surabaya). Jurnal MODERAT, 6(1), 203–221.
Ashwini, S. (2021). Social media platform regulation in India: A special reference to the Information Technology (Intermediary Guidelines and Digital Media Ethics Code) Rules, 2021. Nomos Journal, 215–232.
Atqiya, A. N., Nasoha, A. M. M., Ana, A. T. N., Ramadhan, A. M., & L. (2024). Perspektif administrasi publik. Jurnal Administrasi Publik, 8(3), 112–127. (Catatan: Nama penulis ke-5 tampaknya tidak lengkap)
Atqiya, A. N., Nasoha, A. M. M., Sari, C. J. A., Syahidah, N., & Syahlevi, R. A. (2025). Kewarganegaraan dan hak asasi manusia: Perspektif hukum nasional dan hukum Islam. Hukum Inovatif: Jurnal Ilmu Hukum Sosial dan Humaniora, 2(1), 28–52.
Bhakti, S. E. (2020). Ruang publik dan media sosial: Partisipasi politik mahasiswa Indonesia. Jurnal Kajian Media, 4(1), 1–10.
Budianto, H., & Prasetyo. (2023). Bridging the digital divide: Strategies for digital inclusion in developing nations. New Media & Society, 24(4), 1024–1041.
Cahyono, A. (2021). Transformasi digital partisipasi publik dalam proses pembuatan kebijakan. Jurnal tidak disebutkan.
Choi, M. (2016). A concept analysis of digital citizenship for democratic citizenship education in the Internet age. Theory & Research in Social Education, 44(4), 565–607.
Cohen, J., & Sandy, S. V. (2007). The role of social relationships in the development of emotional intelligence. Child Development Perspectives, 1(2), 107–110.
Hanna, N. K. (2017). E-government for good governance in developing countries: Empirical evidence from the project. Springer.
Implementasi e-government dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. (n.d.). Jurnal Riset dan Pengembangan Pemerintahan, 15(1), 87–102. (Catatan: Nama penulis tidak disebutkan)
Kementerian Keuangan RI. (2023). Penerapan e-government di negara berkembang: Analisis kesediaan membayar warga untuk layanan publik digital. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Publik, 19(1), 55–70.
Khoiriyanti, N., & Rachman, T. (2023). Transformasi digital dalam kebijakan publik di negara berkembang. Jurnal Administrasi Publik, 15(2), 78–92.
Luthfiah, L. (2024). Kewarganegaraan dan kebijakan pendidikan di Indonesia: Tantangan bagi anak-anak dengan status kewarganegaraan tidak jelas. Federalisme: Jurnal Kajian Hukum dan Ilmu Komunikasi, 1(4), 150–161.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2011). Penilaian hasil belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugroho, P., & Setiawan, M. (2022). E-government sebagai bentuk inovasi pemerintah daerah untuk peningkatan pelayanan publik. Jurnal Transparansi Pemerintahan, 14(2), 66–80.
Putri, A., & Setyowati, B. (2021). Pemahaman kewarganegaraan digital di era modern. Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi, 12(1), 45–59.
Rahardjo, T. (2024). The role of e-government in strengthening digital citizenship in Indonesia. Indonesian Journal of Digital Society, 12(1), 112–128.
Ribble, M. (2011). Digital citizenship in schools: Nine elements all students should know (3rd ed.). International Society for Technology in Education (ISTE).
Setyawan, D., Nugroho, S., & Lestari, P. (2023). Digitalisasi kebijakan publik: Studi kasus di negara berkembang. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 11(4), 150–165.
Setyawan, F., Hijran, A., & Rozi, M. (2023). National digital literacy movement: A case study from Indonesia. Journal of Digital Transformation, 8(1), 33–47.
Smith, M. L., Elder, L., & Emdon, H. (2021). Open development: Networked innovations in international development. Information Technologies & International Development, 17(2), 45–63.
UNESCO. (2021). Digital literacy and citizenship in the 21st century: A policy brief. UNESCO Publishing.
Van Deursen, A. J. A. M., & Helsper, E. J. (2022). (Judul artikel tidak lengkap - mohon dilengkapi untuk format APA yang tepat).
Zhao, F., & Collier, A. (2020). Digital inclusion and digital citizenship in developing economies: A systematic review. Government Quarterly, 37(3), 101484.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini dan Kewarganegaraan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
