Kearifan Lokal dalam Tradisi Belis pada Suku Terolau-Lau: Kajian Nilai-Nilai Budaya di Desa Kamanasa Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka

Authors

  • Selestina Da costa STKIP Sinar Pancasila
  • Clotilde Seran STKIP Sinar Pancasila
  • Yohanis Kristianus Tampani STKIP Sinar Pancasila
  • Antonius Bere STKIP Sinar Pancasila

DOI:

https://doi.org/10.61132/jupendir.v2i4.748

Keywords:

Belis Tradition, Cultural Preservation, Customary Values, Local Wisdom, Terolau-Lau Tribe

Abstract

This study examines the cultural values embedded in the Belis tradition in Kamanasa Village, Central Malaka District, Malaka Regency. The background of this research lies in the diversity of Belis practices in East Nusa Tenggara, particularly among rural communities such as the Terolau-Lau tribe, which adheres to a patrilineal system. The Belis tradition is considered significant because it reflects strong customary values and remains an obligatory practice. This study aims to describe the processes and stages of Belis implementation, identify the local wisdom values contained within it, and explain efforts to preserve this tradition amid social change. A qualitative research method was employed, with data collected through observation, interviews, and documentation. The results show that the Belis ceremony of the Terolau-Lau tribe consists of four main stages: (a) conese mentu (introduction), (b) tama husu (proposal), (c) troka prenda (engagement), and (d) lori oan feto bah mane foun nia uma lisan (the handing over of the bride to the groom’s traditional house). This tradition embodies respect for kinship, responsibility, and customary blessings as symbols of uniting two families. The community of Kamanasa Village is encouraged to maintain and uphold the local wisdom values contained in the Belis tradition.

References

Amna, B. N. (2015). Hubungan tingkat religiusitas dengan kesejahteraan psikologis siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Arifin, M. (2023). Pengaruh Pengajian Tastafi terhadap kehidupan sosial keagamaan masyarakat Aceh (Studi tanggapan masyarakat di kawasan Kota Madya Banda Aceh, Pidie, dan Aceh Utara).

Arista, A. (2010). Tipe kepemimpinan dan pengembangan kreativitas karyawan di CV. Kerajinan Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

Asrulla, R., Jailani, M. S., & Jeka, F. (2023). Populasi dan sampling (kuantitatif), serta pemilihan informan kunci (kualitatif) dalam pendekatan praktis. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(3), 26320–26332.

Aulia, R. (2022). Pelestarian Kanal Benteng Indrapatra di Gampong Ladong Aceh Besar (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry, Fakultas Adab dan Humaniora).

Awang, A. N., Susilawati, L., & Surahman, H. (2024). Tingkat pendidikan sebagai patokan belis perempuan Sumba. Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya, 30(2), 38–44.

Bahri, Z., & Yusuf, M. (2023). Penghargaan atau perdagangan: Perubahan makna belis dalam adat pernikahan masyarakat Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur. Comte: Jurnal Sosial Politik dan Humaniora, 1(1), 16–31.

Bukit, P. (2019). Pandangan Kristen tentang kebudayaan dan adat istiadat di dalamnya. Sotiria: Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen, 2(1), 1–15.

Datunsolang, R., Amala, R., & Sidik, F. (2022). Strategi kepala sekolah dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan multikultural. Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 10(1), 75–83.

Eko Riyadi, S. H. (2020). Pemenuhan hak atas rasa aman bagi masyarakat di Kota Wamena pasca kerusuhan 23 September 2019.

Wijaya, K., Suparianto, R., & Istiawan, E. (2020). Implementasi framework Bootstrap dalam perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Quran Al-Ittifaqiah (STITQI) Indralaya berbasis web. JSK (Jurnal Sistem Informasi dan Komputerisasi Akuntansi), 4(2), 7–11.

Wulandari, N. A. (2017). Filosofi Jawa nrimo ditinjau dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(2), 132–138.

Zulfiani, Z. (2017). Kajian hukum terhadap perkawinan anak di bawah umur menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 12(2), 211–222.

Downloads

Published

2025-11-26

How to Cite

Selestina Da costa, Clotilde Seran, Yohanis Kristianus Tampani, & Antonius Bere. (2025). Kearifan Lokal dalam Tradisi Belis pada Suku Terolau-Lau: Kajian Nilai-Nilai Budaya di Desa Kamanasa Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka. Jurnal Pendidikan Dirgantara, 2(4), 113–120. https://doi.org/10.61132/jupendir.v2i4.748

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)